New Template

Ads by Smowtion


Selasa, 28 Desember 2010

Tujuan utama misionaries






Tujuan utama missionaris Zending adalah  menyeret orang-orang Islam ke Kristen. Jika hal itu sulit dilakukan, maka akan ditempuh dengan upaya bagaimana cara mengaburkan pengertian Islam bagi kaum muslimin. Misionaris bertindak sebagai antek-antek dan mata-mata penjajah Barat demi merusak kesatuan Islam. Tujuan itu diperjelas oleh Pendeta Simon, bahwa misionaris adalah faktor penting sebagai penghancur kekuatan persatuan umat Islam


Negara yang pertama kali mengembangkan kristenisasi adalah Belanda, yang pernah menjajah Indonesia dan memecah Jawa menjadi kawasan-kawasan yang dibangun untuk gereja dan sekolahan. Kemudian langkah tersebut diikuti oleh negara Eropa lainnya.
Memperkosa dan Memurtadkan


Kejahatan kristenisasi itu, kini dilengkapi dengan kenyataan kristenisasi yang sangat menghina umat Islam, yaitu memperkosa muslimah murid Madrasah Aliyah di Padang yang selanjutnya dimurtadkan. Khairiyah Enisnawati alias Wawah (17 thn) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Gunung Pangilun, Padang, Sumatera Barat adalah salah satu dari 500 orang Minang yang dimurtadkan. Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang Kristen, di rumah Salmon seorang Jemaat Gereja Protestan di Jl.

Bagindo Aziz Chan, Padang tempat memaksa Wawah untuk membuka jilbab dan masuk Kristen.Gereja itu dipimpin Pendeta Willy, sedang Salmon adalah jemaat yang juga karyawan PDAM Padang. (lihat Dialog Jumat, 6 Agustus 1999). Dengan aneka kelicikan, kebrutalan dan bahkan pemerkosaan seperti tersebut di atas, jumlah orang Kristen di Indonesia makin menanjak secara drastic. Dari hanya 2,8% pada tahun 1931 menjadi 7,4% pada 1971 dan hampir 10% pada 1990. Kebrutalan dan kebiadaban mereka itu menimbulakan aneka konflik pula secara bertubitubi
.

Diantaranya kerusuhan antara Muslimin dan Nasrani di Dili Timor Timur (1994), Maumere NTT (1995), Surabaya dan Situbondo Jatim (1996), Tasikmalaya (1997), Ketapang dan Kupang, serta Ambon dan Sambas (1999). (Ibid. hal 4)

Pertemuan 300 pimpinan gereja dari 50 negara di Singapura, Januari 1989, kemudian pada 6 Januari 1991 dilancarkan apa yang disebut Dekade Evangelisasi, yakni Manifestasi Kristus kepada gentiles (non Kristen)
.

Berdasarkan interpelasiangka Gereja dari 5.100.000.000 penduduk dunia dewasa ini, orang Kristen berjumlah 1.665.000.000. Berarti ada sekitar 3.435.000.000 penduduk dunia yang harus dikristenkan, menurut mereka. (Media Dakwah, Agustus 1999, hal. 16)
Dari memperkosa muslimah lalu memurtadkan, sampai mengamen di bus-bus kota dengan lagu Gerejani telah mereka gencarkan. Maka benar dan terbuktilah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (Q.S. Al-Baqarah 120)
.

Al-Baqarah:120  
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

وَ لَنْ تَرْضَى عَنكَ الْيَهُوْدُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
`Dan sekali-kali tidaklah ridha terhadap engkau orung yahudi dan Nasrani itu, sehingga engkau mengikuti agama mereka. "(pangkal ayat 120).

Untuk mengetahui latar belakang sabda Tuhan ini, hendaklah kita ketahui bahwasanya sebelum Rasulullah s.a.w diutus dalam kalangan bangsa Arab , adalah seluruh bangsa Arab itu dipandang Ummi atau orang-orang yang bodoh, tidak beragama , penyembah berhala. Kecerdasannya dianggap rendah .

Sedang orang Yahudi dan Nasrani yang berdiam di sekitar bangsa Arab itu memandang , barulah Arab itu akan tinggi kecerdasannya, kalau mereka suka memeluk agama Yahudi atau agama Nasrani.Sekarang Nabi Muhammad s.a.w diutus Tuhan membawa ajaran Tuhan mencegah menyembah berhala , percaya kepada Kitab-kitab dan Rasul-rasul yang terdahulu, baik Musa a.s. dan Harun a.s. atau Isa Al-Masih. Lantaran Nabi s.a.w tidak menyebut-nyebut agama Yahudi atau Nasrani, melainkan menunjukkan pula cacat-cacat yang telah terdapat dalam kedua agama itu , jengkellah hati mereka .

Mereka ingin hendaknya Nabi Muhammad itu mempropagandakan agama mereka. Yahudi rnenghendaki Nabi Muhammad s.a.w. itu jadi Yahudi, dan Nasrani menghendakinya jadi Nasrani. Setelah itu Tuhan memberikan tuntunan kepada RasulNya :

قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الْهُدَى
"Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah itulah dia yang petunjuk."
Dengan inilah keinginan mereka agar Rasul mengikuti agama mereka telah dijawab. Bahwasanya yang menjadi pedoman di dalam hidup, dan yang diserukan oleh Muhammad s.a.w kepada seluruh umat manusia ialah petunjuk Allah. Petunjuk Allahlah yang sejati petunjuk. Adapun petunjuk manusia, khayal dan teori manusia bukanlah petunjuk.

Dengan ini marilah berikan nilainya kepada Yahudi Nasrani itu, adakah keduanya itu petunjuk Allah ? Tuhan telah mengutus Musa dan Harun dan mengutus Isa al-Masih, dan kemudian disambung oleh Muhammad.

Cobalah perhatikan, apakah segala sesuatu yang menjadi anutan Yahudi dan Nasrani sekarang ini masih berdasar kepada petunjuk Allah yang sejati ? Atau telah dicampuri oleh tangan manusia ? Dengan inipun lebih jelas, bahwa Muhammad s.a.w datang membawa petunjuk Allah. Kalau Yahudi dan Nasrani masih berpegang kepada petunjuk Allah yang asli , bahwa Nabi-nabi yang diutus kepada mereka, dengan sendirinya akan timbullah persesuaian. Dan sabda Tuhan seterusnya:

وَ لَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ
"Dan sesungguhnya jika engkau turuti kemauan-kemauan mereka itu. "
Dengan lanjutan ayat ini, telah diingatkan Tuhan kemauan-kemauan mereka, yang ditulis Ahwaa-ahum. Dan kalimat hawa, atau hawa-nafsu, atau sentimen yang sama sekali tidak ada dasar kebenarannya. Setengah dari hawa-nafsu itu telah dibayangkan pada ayat-ayat di atas tadi , yaitu kata mereka bahwa agama yang benar hanya agama Yahudi dan Nasrani.
Yahudi merasa bahwa segala anjuran dari pihak lain, walaupun benar, kalau tidak timbul dari orang yang berdarah Israil adalah tidak sah. Sebab mereka adalah "Kaum yang telah dipilih dan di istimewakan Tuhan." Yahudi dan Nasrani, telah memandang bahwa masing-masing mereka telah menjadi golongan yang istimewa. Lantaran kepercayaan yang demikian, mereka tidak mau lagi menilai kebenaran dan menguji paham yang mereka anut. Maka kalau kemauan atau hawa-nafsu mereka ini diperturutkan:
بَعْدَ الَّذِيْ جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ
"Sesudah datang kepada engkau pengetahuan ",
yaitu Wahyu yang telah diturunkan Tuhan kepada Rasul s.a.w. bahwa tidak ada Tuhan yang sebenarnya patut disembah melainkan Allah, dan Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan lain-lain dasar pokok tauhid , yang jadi pegangan dan tiang teguh dari ajaran sekalian Nabi dan Rasul. Maka kalau kehendak dan kemauan kedua pemeluk agama itu engkau perturutkan, sedang engkau telah diberi ilmu tentang hakikat yang sebenarnya.
مَا لَكَ مِنَ اللهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيْر
"Tidaklah ada bagi engkau selain Allah akan pelindung dan tidak pula akan penolong. " (ujung ayat 120).

Pokok ilmu telah diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w, dan pokok ilmu itu pegangan sejati untuk seluruh Rasul sejak Nuh a.s. sampai Nabi-nabi yang datang di belakang Nuh sebagai disebutkan dalam Surat 42, as-Syura ayat 13. Allah Satu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan itulah hakikat agama, dan satu itulah pegangan bersama sekalian Nabi , tidak boleh berpecah-belah padanya.

Apabila menyeleweng sedikit saja dari ketentuan itu, tersesatlah daripada jalan yang benar dan segala pegangan tidak lagi berdasar ilmu. Dan segala pegangan di luar dari itu, sudah tegas tidak lagi datang dari Allah, maka tidaklah ada lagi jaminan dari Allah bahwa Dia akan melindunginya dan tidak pula lagi akan mendapat pertolongan daripadaNya.

Yahudi mengajarkan bahwa bangsa yang paling pilihan dalam dunia ini, tidak lain hanyalah Bani Israil. Bangsa lain adalah rendah belaka. Ini tidak sesuai dengan hakikat ilmu. Hakikat ilmu ialah bahwa manusia adalah keturunan Adam, dan Adam dari tanah.

Perbedaan warna kulit atau darah keturunan bukan melebihkan yang satu dari yang lain. Yang mulia di sisi Allah ialah barangsiapa yang lebih taqwa kepadaNya.

Nasrani mengajarkan bahwa manusia ini berdosa waris, karena dosa Adam. Beribu-ribu tahun Allah bingung di antara sifat kasihNya dengan sifat adilNya. Akhirnya dia mengambil keputusan, yaitu menjelma sendiri ke dalam alam ini , yaitu masuk ke dalam rahimnya seorang anak-dara yang suci , lalu menjelma menjadi Isa al-Masih, yang disebutnya sebagai anaknya. Artinya, Dia sendiri menjelma menjadi Anak ! Lalu Dia mati di atas kayu-palang untuk menebus dosa manusia itu. Dan yang mati itu ialah Bapak itu sendiri .

Ajaran itu tidaklah berdasar ilmu; ini adalah Ahwaa-ahum, angan-­angan yang tidak ada dasarnya. Kalau diturutkan, niscayalah kita akan sangsi. Di dalam ayat ini ditujukan peringatan kepada Nabi Muhammad s.a.w supaya kemauan mereka itu jangan dituruti, sebab kalau dituruti, terlepaslah beliau dari ilmu yang diberikan langsung oleh Allah. Sudah terang bahwa maksud yang sebenarnya dari ayat ini ialah buat kita , umat Muhammad s.a.w. , Jangan sampai kita diombang-ambingkan oleh kemauan manusia, sehingga petunjuk ilmu dari Tuhan kita tinggalkan.

Segala macam yang menyeleweng dari Tauhid bukanlah petunjuk. Petunjuk sejati banyaklah yang datang dari Allah. Dan dengan ayat ini kita telah diberi peringatan, bahwasanya Lan tardha, sekali-kali tidak akan ridha Yahudi dan Nasrani sebelum kita mengikuti agama mereka. Menurut lughah ( bahas ), huruf Lan itu berarti Nafyin ­waistiqbalin, yaitu mereka tidak akan ridha, tidak, untuk selama­lamanya.

Ayat ini telah memberikan pesan dan pedoman kepada kita, buat terus menerus sampai hari kiamat, bahwasanya di dalam dunia ini akan tetap terus ada perlombaan merebut pengaruh dan menanamkan kekuasaan agama. Ayat ini telah memberi ingat pada kita, bahwasanya tidaklah begitu penting bagi orang Yahudi dan Nasrani meyahudikan dan menasranikan orang yang belum beragama, tetapi yang lebih penting ialah meyahudikan dan menasranikan pengikut Nabi Muhammad saw sendiri .
Sebab kalau Islam merata di seluruh dunia ini, pengaruh kedua agama itu akan hilang. Sebab apabila akidah Islamiyah telah merata dan diinsafi, kedua agama itu akan ditelannya. Sebab pemeluk Islam berarti kembali kepada hakikat ajaran yang sejati daripada Nabi Musa dan Nabi Isa a.s.. Niscaya pemeluk kedua golongan itu tidak senang, sebab agama yang mereka peluk itu telah mereka pandang sebagai golongan yang wajib dipertahankan. Dengan tidak usah mengkaji lagi banar atau tidak benar.

Maka isyarat yang diberikan oleh ayat inilah yang telah kita temui dalam perjalanan sejak Islam bangkit dan tersebar di muka bumi ini sampai sekarang. Kalau sekiranya kita lihat pengkristenan yang begitu hebat, sejak dari Perang Salib pertama pada 900 tahun yang lalu, sampai kepada ekspansi penjajahan sejak 300 tahun yang telah lalu, sampai pula kepada usaha zending-zending dan misi Protestan dan Katholik kenegeri-negeri Islam dengan membelanjakan uang berjuta-­juta dolar untuk mengkristenkan pemeluk Agama Islam, semuanya ini adalah isyarat yang telah diberikan oleh ayat ini, bahwasanya mereka belum ridha dan belum bersenang hati, sebelum umat Muhammad menurut agama mereka .

Pekerjaan mereka itu berhasil pada negeri-negeri yang orang Islamnya hanya pada nama , tetapi tidak mengerti asli pelajarannya. Kadang-kadang mereka berkata , biarkanlah orang Islam itu tetap memeluk Agarna Islam pada lahir, asal kebatinan mereka telah bertukar jadi Kristen.

Orang Yahudi tidaklah mengadakan Zending dan Misi. Pemeluk agama Yahudi lebih senang jika agama itu hanya beredar di sekitar Bani Israil saja, sebab mexeka memandang bahwa mereka mempunyai darah istimewa. Tetapi mereka memasukkan pengaruh ajaran mereka dari segi yang lain. Bukan saja di Dunia Islam, bahkan pada dunia Kristen mcrekapun mencoba memasukkan pengaruh , sehingga merekalah yang berkuasa.

Kita masih ingat bahwa dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama yang rnenjadi pegangan mereka , tidak ada pengajaran tentang Hari.Akhirat.Agama orang Yahudi itu terlebih banyak menghadapkan perhatian kepada urusan dunia ,kepada harta-benda. Kehidupan riba (rente) adalah ajaran orang Yahudi.

Negeri Amerika Serikat yang begitu besar dan berpengaruh, terpaksa menutup kantornya dua hari dalarn seminggu. Bukan saja pada hari Ahad, sebagai hari besar Kristen, tetapi hari Sabtupun tutup. Sebab yang memegang keuangan di Wallstreet (New York) adalah Bankir-bankir Yahudi. Sebab itu maka segala sesuatu kelancaran ekonomi ditangan Yahudi. Sedangkan di Amerika lagi demikian, apatah lagi di negeri­negeri lain.

Gerakan Vrijmetselar, Gerakan Masonia , dan beberapa gerakan internasional yang lain, pengaruhnya dalam tangan Yahudi. Dunia Islam tidak perlu masuk agama mereka , asal turutkan pengaruh mereka. Negeri-negeri Islam yang besar-besar terpaksa mendirikan Bank-bank, menjalankan Niaga dan ekonomi berdasarkan kepada riba, baik riba besar atau riba kecil; terpaksa mcmperlicin hukum riba supaya bernafas untuk hidup , tidak dapat mencari jalan lain, sebab seluruh dunia telah dikongkong oleh ajaran Yahudi,

Sedikit orang Yahudi yang berpencar-pencar di seluruh dunia dapat mendirikan sebuah negara Yahudi, mereka beri nama Israel, ditengah-tengah negeri orang Arab; dengan dibantu oleh Kerajaan Inggris dan Amerika, bahkan mendapat pengakuan pertama dari Rusia Komunis. Semuanya inilah yong di isyaratkan oleh ayat yang tengah kita tafsirkan, bahwasanya orang Yahudi dan Nasrani belum merasa puas hati, sebelum kita penganut ajaran Muhammad mengikut agama mereka. Ini bukanlah ancaman yang menimbulkan takut, tetapi sebagai perangsang supaya kaum Muslimin terus berjihad menegakkan agamanya , dan melancarkan dakwahnya ,

Karena selama kaum Muslimin masih berpegang teguh kepada ajaran agama yang dipeluknya, mengamalkannya dengan penuh. kesadaran , tidaklah mereka akan runtuh lantaran usaha kedua pemeluk agama itu. Sebab ayat telah menegaskan, bahwasanya putunjuk yang sejati tidak ada lain, melainkan petunjuk Allah .

Disampaikan orang-orang yang, demikian keras hawa-nafsunya hendak menarik orang lain ke dalam agamanya ; baik Yahudi ataupun Nasrani, maka Tuhan menerangkan lagi segolongan manusia , yang bukan hanya semata membaca Kitab, tapi memaham kan.

Apa upaya kita dalam menghadapi kejahatan kristenisasi.....?

Wassalam,


" EG "

2 komentar:

hamba ALLAH mengatakan...

alhamdulillah ,, thanks kk dakwahnya

herizal alwi mengatakan...

Kita sebagai umat muslim harus tau cara kelicikan kristen terhadap islam...

http://www.youtube.com/watch?v=8sY4yXI7M00

Posting Komentar