New Template

Ads by Smowtion


Kamis, 16 Juni 2011

Boleh menyentuh/Membaca Al Quran tanpa Wudhu


Telah berkata Hakim bin Hizam ketika Rasulullaah utus saya kenegeri Yaman, bersabda beliau kepada saya, janganlah engkau sekali kali menyentuh Quran melainkan (jikalau) engkau itu Thahir. Daraquthnie...(*)


tetapi hadist ini terdapat dalam isnadnya Suwaid Abu Hatim yang telah dilemahkan oleh Bukharie, Nasai, Abu Zar'ah dan berkata Ibnu Hibban Dia itu seringkali meriwayatkan hadist hadist palsu

tetapi walaupun palsu........marlah kita mencari tahu apa yang dimaksud Thahir dalam hadist tersebut.

Menurut ilmu ushul Fiqh perkataan Thahir itu dikatakan musytarik yaitu suatu perkataan yang mempunyai beberapa arti berlainan.

1. Orang Islam dikatakan Thahir (Bersih) lantaran ia bukan musyrik, karena orang Musyrik itu najis

Dari Huzaifah Ibnu Yaman bahwa Rasulullah itu berjumpa dengan dia sedang dia berjunub lalu dia jatuhkan dirinya padanya kemudian dia berkata, saya tadi ada berjunu, maka beliau bersabda, sesungguhnya orang islam itu tidak Najis. Muslim, Bukharie, Tirmidzie

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullaah pernah bersabda dengan dia pada suatu jalan di Madinah, kemudian dia menjauhkan diri darinya dan ia pergi, terus mandi kemudian beliau bertanya, ya Abu Hurairah kemana engkau tadi ? jawabnya, saya tadi berjunub dan saya tidak suka duduk dengan tuan sedang saya itu tiada bersih, maka beliau bersabda. Subhanallaah, sesungguhnya orang mu'min itu tidak najis. Muslim.

 At-Taubah:028  
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis [634], maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam [635] sesudah tahun ini [636]. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin [637], maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

jadi boleh disimpulkan hadist tesebut (*)...tidak boleh menyentuh Quran melainkan orang yang Mu'minin

Dengan kata lain orang kafir tidak boleh pegang Quran........dan hadist ini tidak sesuai dengan apa yang pernah dilakukan Rasulullah. Kalau Rasulullah sudah tahu orang kafir tidak boleh pegang QURAN tentulah beliau tidak akan berkirim surat pada raja raja kafir yang didalamnya ada ayat Quran nya

2. Orang yang bersih badannya daripada najis disebut juga Thahir.

Jadi (*) bisa disebut.... tidak boleh menyentuh Quran melainkan orang yang bersih badannya dari pada najis.

kalau maknanya seperti ini tentulah Rasulullaah tidak akan berkirim surat kepada raja raja kafir, karena raja raja kafir itu tidak menjaga dirinya daripada najis sebagaimana orang Islam.

3. Orang yang bersih badannya dari pada Hadast kecil disebut Thahir.

telah berkata ibnu Umar Rasulullah itu berwudhu pada tiap tiap shalat maupun beliau itu Thahir atau tidak Thahir. Muslim,

Jadi (*) bisa disebut ...tidak boleh menyentuh Quran melainkan orang yang bersih badannya dari Hadast kecil

4. Orang yang tidak Junub / Hadast Besar itu disebut Thahir.

 ..Al-Maaidah:006 
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit [403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh [404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
Jadi (*) bisa disebut ...tidak boleh menyentuh Quran melainkan orang yang tidak berjunub


kalau maknanya seperti ini tentulah Rasulullaah tidak akan berkirim surat kepada raja raja kafir, karena raja raja kafir itu tidak menjaga dirinya daripada hadast kecil/besar sebagaimana orang Islam.

Bukan hanya Rasulullah saja yang berkirim surat pada raja raja Kafir dengan ada ayat ALLAAH dalam surat tersebut, nabi Sulaiman pun ada berbuat begitu kepada Ratu Balqis
 An-Naml:028 
اذْهَبْ بِكِتَابِي هَذَا فَأَلْقِهِ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانْظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ
Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan"


An-Naml:029  
قَالَتْ يَاأَيُّهَا الْمَلَأُ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ
Berkata ia (Balqis): "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia.


An-Naml:030  
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

0 komentar:

Posting Komentar