New Template

Ads by Smowtion


Kamis, 06 Januari 2011

Nabi dan Rasul...





Al-Baqarah :213
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidak lah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

Abu Na'im di dalam kitab Dalaail-nya mengetengahkan sebuah hadis yang bersumber dari sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw. membaca surah As Sajdah, lalu beliau mengeraskan bacaannya, sehingga membuat segolongan orang-orang Quraisy merasa terganggu karenanya. Lalu mereka bangkit hendak memukul Rasulullah saw., akan tetapi tiba-tiba tangan mereka menjadi kaku menempel pada leher-leher mereka dan tiba-tiba mereka tidak dapat melihat sama sekali. Kemudian mereka mendatangi Nabi saw. seraya meminta kepadanya, "Kami minta pertolongan kepadamu demi Allah dan demi hubungan silaturahmi kita, hai Muhammad!", maka Rasulullah saw. mendoakan mereka sehingga keadaan mereka normal kembali. Lalu turunlah firman-Nya,

Yassiin:001
يس
Yaa siin [1264]


Yassiin:002
وَالْقُرْءَانِ الْحَكِيمِ
Demi Al Quraan yang penuh hikmah,


Yassiin:003
إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,


Yassiin:004
عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
(yang berada) diatas jalan yang lurus,


Yassiin:005
تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,


Yassiin:006
لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ ءَابَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ
Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.


Yassiin:007
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.


Yassiin:008
إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ
Sesunggu hnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.


Yassiin:009
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) m ereka sehingga mereka tidak dapat melihat.


Yassiin:010
وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

Selanjutnya sahabat Ibnu Abbas menceritakan, bahwa ternyata tidak ada seorang pun dari mereka itu yang mau beriman. Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang menceritakan, bahwa Abu Jahal telah mengatakan, "Sungguh jika aku melihat Muhammad, aku akan hajar dia dan aku akan melakukan demikian dan demikian." Lalu Allah menurunkan firman Nya, "Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka..." (Q.S. Yasin, 8). sampai pada firman-Nya, "...sehingga mereka tidak dapat melihat." (Q.S. Yasin, 9). Orang-orang mengatakan kepadanya, "Inilah Muhammad", akan tetapi Abu Jahal berkata, "Mana dia? mana dia?", sedangkan ia tidak dapat melihat....Disini jelas ayat yasin ayat 3 ini buat Muhamad SAW karena dari surat yasin ayat 1-10 menceritakan tentang Beliau Muhamad SAW ..


Mari kita perjelas arti Nabi dan Rosul itu seperti apa>>>>>>>>>

A. Secara bahsa Nabi (نَبِيٌّ) berasal dari akar kata an-naba' (النَّبَأُ) yang artinya adalah berita (الخَبَرُ).
Adapun secara istilah Nabi adalah seorang (manusia ) laki-laki pilihan Alloh subhanahu wa ta'ala yang diberikan tugas menyampaikan wahyu atau syari'at Alloh subhanahu wa ta'ala, yang telah ditugaskan kepada Nabi atau Rosul pendahulunya.

Dari dua pengertian ini, dapat kita pahami hubungan antara arti secara bahasa dan arti secara istilah yaitu bahwasanya Nabi adalah pembawa berita (المُخْبِرُ) dari Alloh subhanahu wa ta'ala.
Adapun Rosul (الرَّسُوْلُ) secara bahasa berasal dari kata al-irsal (الإِرْسَالُ) yang berarti at-taujih (التَّوْجِيْهُ) yaitu bimbngan atau pengarahan.

Adapun secara istilah Rosul adalah seorang laki-laki pilihan Alloh subhanahu wa ta'ala, yang telah diberi wahyu (syari'at) baru/tersendiri dari Rosul sebelumnya, yang ditugaskan untuk mendakwahkannya kepada kaumnya, walaupun orang-orang yang menetangnya.

Dari definisi antara Nabi dan Rosul di atas, dapat kita simpulkan bahwa Nabi berbeda dengan Rosul. Secara umum dapat kita katakan bahwa risalah atau misi seorang Rosul bersifat lebih umum. Setiap Rosul pasti Nabi dan tidak semua Nabi Rosul, karena Nubuwah (kenabian) merupakan bagian dari pada Risalah (kerosulan).


B. Perbedaan dan persamaan antara Nabi dan Rosul adalah: (SUDUT PANDANG 1.NABI 2.2ROSUL)

Pelaku 1.Manusia 2.Manusia
Jenis Kelamin 1.Laki-laki 2.Laki-laki
Asal Wahyu Meneruskan wahyu / syari'at Nabi / Rosul terdahulu. Disyariatkan dengan syari'at baru.
Seluruh para Nabi 'alaihimus salaam dan para Rosul 'alaihimus salaam ditugaskan kepada kaumnya khusus, kecuali Muhammad Rosullulloh sholallohu 'alaihi wa sallam diutus untuk seluruh ummat


Saba`:028
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
Diriwayatkan dari Jabir rodhiyallohu 'anhu bahwasannya Nabi sholallohu 'alaihi wa sallama bersabd
a: "saya telah diberi lima (perkara) yang tidak diberikan kepada seseorangpun sebelumku (yaitu):.....(diantaranya) dan para Nabi diutus kepda kaumnya khusus, dan saya diutus kepada (seluruh) manusia secara umum. (HR. Bukhori: 335 dan Muslim: 521 )


C. Hakikat Iman Kepada Rosul.Secara umum, setiap muslim harus beriman bahwa Alloh subhanahu wa ta'ala telah mengutus para Rosul kepada setiap ummat dari kalangan mereka sendiri, untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan
.

An-Nahl:036
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut [826] itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya [827]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

An-Nisaa`:165
رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Al-An`aam:048
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ فَمَنْ ءَامَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan [474], maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.


Iman kepada para Rosul 'alaihimus salaam pada intinya mengandung enam (6) unsur yaitu:


  • Beriman bahwa risalah mereka benar berasal dari Alloh subhanahu wa ta'ala tidak ada perbedaan antara mereka. Maka barangsiapa yang mengingkari risalah mereka, berarti mereka telah mengingkari seluruh Rosul 'alaihimus salaam.
An-Nisaa`:150
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan [373] antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan : "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),

An-Nisaa`:151
أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا
merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.
Barangsiapa mengingkari Nabi Isa dan Nabi Musa 'alaihima sallam, maka dia telah mengingkari para Rosul 'alaihimus salaam seluruhnya. Dan keluar dari agama Islam.


  • Mengimani para Rosul 'alaihimus salaam yang sudah kita ketahui nama-namanya secara tafshil (terperinci), sebagaimana Al-Qur'an telah menyebutkan 25 Rosul.Adapun para Rosul yang tidak kita ketahui namanya, maka kita mengimaninya secara global
Al-Mu`min:078
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu`jizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.


  • Membenarkan setiap hal yang benar dari berita-berita mereka dan terdapat nash-nash dari Al-Qur'an dan Sunnah yang shohih.

  • Mengimani mu'jizat para Rosul, dan menjaga hak-hak mereka, dan beradab kepada mereka, serta tidak mengutamakan atas mereka salah seorang dari manusia baik dia wali, imam, ataupun lainnya.
  • Mengimani bahwa penutup para Nabi dan para Rosul adalah Nabi kita Muhammad sholallohu 'alaihi wa sallam, maka tidak ada Nabi setelahnya.Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:
Al-Ahzab:040
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu [1224], tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.


  • Syari'atnya adalah syari'at yang menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya.
Al-Maaidah:048
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا ءَاتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur`an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian [421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu [422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
Al-Maaidah:049
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
Al-Maaidah:050
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?

Seorang hamba tidak menjadi seorang yang beriman, sampai dia menerima hukum-hukkumnya dan mengamalkannya.Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:

An-Nisaa`:065
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.


D. Buah Beriman Kepada Para Rosul.
  1. Mengetahui Alloh subhanahu wa ta'ala dengan pengetahuan yang benar dari jalan yang dibawa oleh para Rosul 'alaihimus salaam.
  2. Mengetahui rohmat dan perhatian Alloh subhanahu wa ta'ala kepada hamba-hambanya dengan mengutus para Rosul untuk memberikan petunjuk dan bimbingan menuju shirotol mustaqim, serta menjelaskan tata cara peribadatan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala dengan cara yang benar.
  3. Mensyukuri nikmat Alloh subhanahu wa ta'ala yang sangat besar dengan diutusnya para Rosul. Yang memberikan kabar gembira dengan pahala yang agung bagi orang yang beriman kepada mereka. Yang memeringatkan kepada orang-orang yang mengingkari mereka dengan adzab yang pedih.
  4. Mencintai, menghormati, memberikan pujian yang layak kepada para Rosul. Karena mereka adalah para utusan Alloh subhanahu wa ta'ala yang senantiasa beribadah kepada-Nya, berdakwah dan tak segan-segan untuk selalu menasehati ummatnya.

0 komentar:

Posting Komentar